benda-benda itu, pernak-pernik itu,
yang kekuningan
semisal kulit bumi punya sinar
maka silau bertebar
hangat yang kuasa membuaikan
laksanahendak tidur,
papa-papa itu bergerak mundur
empunya berkelakuan sepantaran
tetes air menguap sampai habis
asap terbumbung lepas. lalu apa?
wajah-wajah kuyu itu terbuai sampai pias
melangsungkan segala-gala begitu cekas
daya-daya merapuh
hegemoni-hegemoni tersimpuh
tutur-tutur yang saling tuduh
namun pada kedalamannya nan lepuh
saat sebuah kedip menjadi kebut-kebut kelelahan
mimik yang menoleh jadi peninjuk pada perenungan
oh, hei jagat beredar biar lamban
lalu siapakah yang bersalah selain tropikisme? selainnya.
bukan, bukan.
bisa jadi kau musti menelaah lagi bagian mana yang lemas.