Senin, 05 Januari 2009

Memaknai Kebersamaan

“Dalam hidup, kita butuh orang lain sebagaimana orang lain butuh kita sebagai bagian dari mata rantai kehidupan. Jadi, untuk apa bermusuhan?”

“Bahkan dalam tawa, kita butuh orang lain; sebab hanya orang gila yang tertawa sendiri”

“Jika banyak hal bisa diawali dengan pertemanan, bagaimana mungkin sisi ini diabaikan dengan menjadikan diri kita kawan yang buruk bagi semua orang?”

“Dalam makna rezeki yang lebih luas, keakraban yang terbangun, persaudaraan yang terjaga, pertemanan yang terbentuk sebagai hasil silaturahim adalah sebuah rezeki juga”

“Sekarang, mengapa kita tidak mencoba melihat juga kebaikan-kebaikan kawan kita, jangan hanya kekurangannya? Kalau inji kita lakukan, niscaya ‘kewajiban’ Allah-lah menghadirkan dalam kehidupan kita kawan-kawan yang baik. Insya Allah”

“Pertanyaan ‘bersaudarakah kita?’ menjadi sangat relevan akhirnya karena ternyata kita toh hidup dalam kesendirian”
“Islam sendiri sudah mengandung makna keselamatan. Namun, keselamatan bukan berarti selamat sendiri. Harus rame-rame, bersama”

-Yusuf Mansur –

Tidak ada komentar: