Terngiang, sejak malam tadi.
Indah takbir melantun di udara kemenangan.
Mengetuk apa-apa di kedalaman hati
Ia sindir imanku yang kesiangan.
Lembut, udara pagi ini
Hadiahiku kelembutan fitri, walau entah pasti.
Manakala bimbang, bilamana gersang.
Karunia-Mu layaknya senyuman.
Bilamana iman ini usang
Ampunan-Mu ialah kawan yang tertampan.
Ramadhan-Mu kini undur diri
Keindahannya lambat laun pergi
Semoga keberkahanMu tak turut
Kaparkan sembahku yang masih surut
Terimakasih wahai Allah,
Tlah jumpakanku dengan pesona RamadhanMu
Tlah hembuskan napas Islam di dada ini
Hantarkanku pada bahagia surgawi
Terimaksih wahai Allah,
Tlah perkenankan fitrimu temaniku,
Mulai kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar